PTC - PTC Terbaik

Selasa, 16 November 2010

Install Windows Xp dari Flashdisk



Saat kita mempunyai Netbook, kita akan dibuat bingung saat kita mau install ulangnya, karena di Netbook tidak ada CD / DVD Romnya. Tapi saat ini tidak perlu khawatir lagi jika kita mengetahui ilmunya.
Karena dengan perkembangan teknologi flash disk sekarang yang memiliki kapasitas semakin besar maka kita dengan mudah bisa menggunakan flash disk untuk menginstall windows .
yang harus kita persiapkan .
1. Flash disk apa aja ( kalau bisa minimal 1GB ).
2. komputer master , lengkap dengan cd-rom tentunya ( untuk membuat master flash disk )
3. cd windows xp ( asli atau palsu terserah )
4. program untuk modul installasi
- USB_PREP8 download disini [ indowebster ]
- PEtoUSB download disini [ indowebster ]

Setelah yang kita butuhkan diatas sudah siap maka langkah selanjutnya memulai installasi windows xp diflash disk :

langkah-langkahnya sebagai berikut :

1. Colok flash disk ke komputer master dan catat posisi drivenya , apakah di F:, G:, H:, O: dan sebagainya
2. extrak file2 yang diatas , USB_PREP8 dan PEtoUSB kedalam satu folder misalkan C:/usb ( hasil extrak file USB_PREP8 jadi 1 folder, copy smua file dah pindahkan ke folder C:/usb) demikian juga file PEtoUSB.
3. Siapkan cd instalan windows xp dan masukkan ke cd rom komputer master .
4. selanjutnya buka folder C:\USB yang sudah dibuat dan berisi file2 tersebut diatas.
5. Selanjutnya jalankan file bernama "usb_prep8.bat" lalu akan muncul sebuah windows command prompt berisi bermacam2 perintah



tekan sembarang tombol aja di keyboard.
6. selanjutnya di layar komputer kamu akan muncul program PEtoUSB yang meminta untuk memformat flash disk kamu , klik start aja langsung.
7. Jika proses format sudah selesai, tutup program PEtoUSB ( jangan tutup windows command prompt usb_prep8.bat ) di layar akan muncul opsi-opsi dari 0 hingga 5.
8. Selanjutnya pilih opsi ke 1 untuk memilih sumber file installasi windows ( pilih drive cd rom kamu aja yang berisi cd installan windows ) atau juga bisa folder yang berisi file2 source instalasi windows.
9. setelah diatas , akan diminta lagi memilih opsi dan pilih opsi ke 3 untuk mentukan dimana kamu mencolokkan flash disk kamu, kalau di drive E maka ketik e dan tekan enter.
10. setelah tahap ini pilihlah opsi 4 untuk memulai proses pembuatan modul instalasi yang nantinya akan disalin ke flash disk secara otomatis. Jawab apa pun konfirmasi yang muncul dengan Y atau YES atau OK atau bentuk persetujuan lain. dalam proses ini akan memakan waktu yang cukup lama, proses pembuatan modul instalasi / pengcopyan file ke flash disk kamu ( mungkin lebih dari 15 menit ), Selesai....

Setelah selesai sekarang kamu sudah memiliki flash disk yang bootable dan mampu menginstall windows secara langsung. cabutlah flash disk dari komputer master lalu colokkan ke netbook yang akan diinstal ulang untuk memulai installasi, bootlah komputer kamu dari flash disk.
Saat booting awal dilayar akan muncul 2 opsi penginstallan, pilihlah opsi yang kedua dan proses penginstalan windows akan mulai berjalan.

Demikian tips dan trik ini semoga bermanfaat…….

Senin, 15 November 2010

Memaknai Idhul Adha / Qurban dalam Kehidupan.

Kita sebagai umat muslim yang hidup di muka bumi ini, sebenarnya selalu dalam ujian dan cobaan dari Sang Pencipta. Ujian dan cobaan ini sangat bervariasi dan macamnya, seringkali cobaan menimpa dalam wujud yang menyengsarakan, menyakitkan hingga berupa kematian. Namun, seringkali juga hadir bersamaan dengan kebahagiaan dan kemewahan hidup berupa kekayaan yang melimpah.

Ujian yang harus kita pahami dan sadari sehingga kita bisa belajar banyak hal dan makna kehidupan dari setiap fenomena dan kejadian yang menimpa kita atau peristiwa aneh sekitar kita, demi tujuan kehidupan sejati, bahagia dunia dan akhirat.

Qurban dalam istilah fikih adalah Udhiyyah yang artinya hewan yang disembelih waktu dhuha, yaitu waktu saat matahari naik. Secara terminologi fikih, udhiyyah adalah hewan sembelihan yang terdiri onta, sapi, kambing pada hari raya Idul Adha dan hari-hari tasriq untuk mendekatkan diri kepada Allah. Kata Qurban artinya mendekatkan diri kepada Allah, maka terkadang kata itu juga digunakan untuk menyebut udhiyyah.

Mempersembahkan persembahan kepada tuhan adalah keyakinan yang dikenal manusia sejaka lama. Dalam kisah Habil dan Qabil yang disitir al-Qur'an disebutkan Qurtubi meriwayatkan bahwa saudara kembar perempuan Qabil yang lahir bersamanya bernama Iqlimiya sangat cantik, sedangkan saudara kembar perempuan Habil bernama Layudza tidak begitu cantik. Dalam ajaran nabi Adam dianjurkan mengawinkan saudara kandung perempuan mendapatkan saudara lak-laki dari lain ibu. Maka timbul rasa dengki di hati Qabil terhadap Habil, sehingga ia menolak untuk melakukan pernikahan itu dan berharap bisa menikahi saudari kembarnya yang cantik. Lalu mereka sepakat untuk mempersembahkan qurban kepada Allah, siapa yang diterima qurbannya itulah yang akan diambil pendapatnya dan dialah yang benar di sisi Allah. Qabil mempersembahkan seikat buah-buahan dan habil mempersembahkan seekor domba, lalu Allah menerima qurban Habil.

Qurban ini juga dikenal oleh umat Yahudi untuk membuktikan kebenaran seorang nabi yang diutus kepada mereka, sehingga tradisi itu dihapuskan melalui perkataan nabi Isa bin Maryam.Tradisi keagamaan dalam sejarah peradaban manusia yang beragam juga mengenal persembahan kepada Tuhan ini, baik berupa sembelihan hewan hingga manusia. Mungkin kisah nabi Ibrahim yang diperintahkan menyembelih anaknya adalah salah satu dari tradisi tersebut.

Sebenarnya apabila kita mau menelaah Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Kurban atau juga Hari Lebaran Haji terdapat makna mendalam yang sangat bermanfaat bagi kebahagiaan hidup kita di dunia dan akherat. Makna dan manfaat yang bisa kita ambil antara lain:

Pertama, makna ketakwaan manusia atas perintah sang Khalik. Kurban adalah simbol penyerahan diri manusia secara utuh kepada sang pencipta, sekalipun dalam bentuk pengurbanan seorang anak yang sangat kita kasihi (Keteladanan Nabi Ibrahim mendapat perintah Tuhan untuk menyembelih putra tercinta, Nabi Ismail). Pada kondisi sekarang ini, kita diuji ketakwaannya dengan keikhlasan dan penuh penyerahan tulus, untuk menyisihkan sebagian harta kita untuk di belikan ternak sebagai hewan kurban. Sebuah hal sederhana namun merupakan sesuatu yang sulit dilaksanakan, terlebih harus adanya sifat ikhlas dan menghindarkan sifat pamer yang terkadang tidak bisa lepas dari hidup kita.

Kedua, makna sosial, di mana Rasulullah melarang kaum mukmin mendekati orang-orang yang memiliki kelebihan rezeki, akan tetapi tidak menunaikan perintah kurban. Dalam konteks itu, Nabi bermaksud mendidik umatnya agar memiliki kepekaan dan solidaritas tinggi terhadap sesama. Kurban adalah media ritual, selain zakat, infak, dan sedekah yang disiapkan Islam untuk mengejewantahkan sikap kepekaaan sosial itu. Di sini, terkadang kita terjebak oleh kecintaan duniawi dan kurang menyadari bahwa harta dan rezeki yang kita punya hanyalah titipan sekaligus ujian seberapa besar sifat amanah mampu menerangi hidup kita.

Ketiga, makna bahwa apa yang dikurbankan merupakan simbol dari sifat tamak dan kebinatangan yang ada dalam diri manusia seperti rakus, ambisius, suka menindas dan menyerang, cenderung tidak menghargai hukum dan norma-norma sosial menuju hidup yang hakiki. Di harapkan pada peristiwa peringatan Idul Adha ini, sifat-sifat kebuasan yang menyerupai binatang ikut mati dan tersisa sifat terpuji layaknya insan kamil.

Mudah-mudahan kita termasuk dalam bagian manusia dan umat Nabi yang senantiasa takwa serta berpijak pada kebaikan demi kemuliaan hidup di dunia dan akhirat.
Wallahu'alam bissowab.

Sabtu, 13 November 2010

Menuntut Ilmu dalam islam

Islam merupakan agama yang punya perhatian besar kepada ilmu pengetahuan. Islam sangat menekankan umatnya untuk terus menuntut ilmu.

Dalam surat Ar-Rahman, Allah menjelaskan bahwa diri-Nya adalah pengajar (‘Allamahu al-Bayan) bagi umat Islam. Dalam agama-agama lain selain Islam kita tidak akan menemukan bahwa wahyu pertama yang diturunkan adalah perintah untuk belajar.

Ayat pertama yang diturunkan Allah adalah Surat Al-‘Alaq, di dalam ayat itu Allah memerintahan kita untuk membaca dan belajar. Allah mengajarkan kita dengan qalam – yang sering kita artikan dengan pena.

Akan tetapi sebenarnya kata qalam juga dapat diartikan sebagai sesuatu yang yang dapat dipergunakan untuk mentransfer ilmu kepada orang lain. Kata Qalam tidak diletakkan dalam pengertian yang sempit. Sehingga pada setiap zaman kata qalam dapat memiliki arti yang lebih banyak. Seperti pada zaman sekarang, komputer dan segala perangkatnya termasuk internet bisa diartikan sebagai penafsiran kata qalam.

Dalam surat Al-‘Alaq, Allah Swt memerintahkan kita agar menerangkan ilmu. Setelah itu kewajiban kedua adalah mentransfer ilmu tersebut kepada generasi berikutnya. Dalam hal pendidikan, ada dua kesimpulan yang dapat kita ambil dari firman Allah Swt tersebut; yaitu Pertama, kita belajar dan mendapatkan ilmu yang sebanyak-banyaknya. Kedua, berkenaan dengan penelitian yang dalam ayat tersebut digunakan kata qalam yang dapat kita artikan sebagai alat untuk mencatat dan meneliti yang nantinya akan menjadi warisan kita kepada generasi berikutnya.

Dalam ajaran Islam, baik dalam ayat Qur’an maupun hadits, bahwa ilmu pengetahuan paling tinggi nilainya melebihi hal-hal lain. Bahkan sifat Allah Swt adalah Dia memiliki ilmu yang Maha Mengetahui. Seorang penyair besar Islam mengungkapkan bahwa kekuatan suatu bangsa berada pada ilmu. Saat ini kekuatan tidak bertumpu pada kekuatan fisik dan harta, tetapi kekuatan dalam hal ilmu pengetahuan. Orang yang tinggi di hadapan Allah Swt adalah mereka yang berilmu.

Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad Saw menganjurkan kita untuk menuntut ilmu sampai ke liang lahat. Tidak ada Nabi lain yang begitu besar perhatian dan penekanannya pada kewajiban menuntut ilmu sedetail nabi Muhammad Saw. Maka bukan hal yang asing jika waktu itu kita mendengar bahwa Islam memegang peradaban penting dalam ilmu pengetahuan. Semua cabang ilmu pengetahuan waktu itu didominasi oleh Islam yang dibangun oleh para ilmuwan Islam pada zaman itu yang berawal dari kota Madinah, Spanyol, Cordova dan negara-negara lainnya. Itulah zaman yang kita kenal dengan zaman keemasan Islam, walaupun setelah itu Islam mengalami kemunduran. Di zaman itu, di mana negara-negara di Eropa belum ada yang membangun perguruan tinggi, negara-negara Islam telah banyak membangun pusat-pusat studi pengetahun. Sekarang tugas kita untuk mengembalikan masa kejayaan Islam seperti dulu melalui berbagai lembaga keilmuan yang ada di negara-negara Islam.

Dalam Al-Qur’an sudah dijelaskan bahwa orang yang mulia di sisi Allah hanya karena dua hal; karena imannya dan karena ketinggian ilmunya. Bukan karena jabatan atau hartanya. Karena itu dapat kita ambil kesimpulan bawa ilmu pengetahuan harus disandingkan dengan iman. Tidak bisa dipisahkan antara keduanya. Perpaduan antara ilmu pengetahuan dan iman akan menghasilkan peradaban yang baik yang disebut dengan Al-Madinah al-Fadhilah.

Dalam menuntut ilmu tidak mengenal waktu, dan juga tidak mengenal gender. Pria dan wanita punya kesempatan yang sama untuk menuntut ilmu. Sehingga setiap orang, baik pria maupun wanita bisa mengembangkan potensi yang diberikan oleh Allah Swt kepada kita sehingga potensi itu berkembang dan sampai kepada kesempurnaan yang diharapkan. Karena itulah, agama menganggap bahwa menuntut ilmu itu termasuk bagian dari ibadah. Ibadah tidak terbatas kepada masalah shalat, puasa, haji, dan zakat. Bahkan menuntut ilmu itu dianggap sebagai ibadah yang utama, karena dengan ilmulah kita bisa melaksanakan ibadah-ibadah yang lainnya dengan benar. Imam Ja’far As-Shadiq pernah berkata: “Aku sangat senang dan sangat ingin agar orang-orang yang dekat denganku dan mencintaiku, mereka dapat belajar agama, dan supaya ada di atas kepala mereka cambuk yang siap mencambuknya ketika ia bermalas-malasan untuk menuntut ilmu agama”.

Ajaran agama Islam yang menekankan kewajiban menuntut ilmu tanpa mengenal gender. Karena menuntut ilmu sangat bermanfaat dan setiap ilmu pasti bemanfaat. Kalau kita dapati ilmu yang tidak bermanfaat, hal itu karena faktor-faktor lain yang mempengaruhinya. Sedangkan ilmu itu sendiri pasti sesuatu yang bermanfaat.


Sumber :
Peran Perguruan Tinggi Dalam Meningkatkan Keberadapan Islam
(Prof. Dr. Ayatullah Sayyid Hasan Sadat Mustafawi)

Muhasabah


Muhasabah (introspeksi) pada jiwa ada dua macam: sebelum beramal dan setelah beramal.
Muhasabah sebelum beramal yaitu hendaknya seseorang menahan diri dari keinginan dan tekadnya untuk beramal, tidak terburu-buru berbuat hingga jelas baginya bahwa jika ia mengamalkannya akan lebih baik daripada meninggalkannya.
Al-Hasan rahimahullah mengatakan: “Semoga Allah merahmati seorang hamba yang berhenti (untuk muhasabah) saat bertekad (untuk berbuat sesuatu). Jika (amalnya) karena Allah, maka ia terus melaksanakannya dan jika karena selain-Nya ia mengurungkannya.”
Sebagian mereka (ulama) menjabarkan ucapan beliau seraya mengatakan: “Jika jiwa tergerak untuk mengerjakan suatu amalan dan seorang hamba bertekad melakukannya, maka ia (mestinya) berhenti sejenak dan melihat, apakah amalan itu dalam kemampuannya atau tidak? Jika tidak dalam kemampuannya maka tidak dilakukan, tapi kalau mampu maka ia berhenti lagi untuk melihat apakah melakukannya lebih baik daripada meninggalkannya atau (bahkan) meninggalkannya lebih baik?
Kalau (keadaannya adalah) yang kedua maka ia tidak melakukannya. Kalau yang pertama maka ia berhenti untuk ketiga kalinya dan melihat: apakah pendorongnya adalah keinginan mendapatkan wajah Allah Subhanahu wa Ta'ala dan pahalanya atau sekedar kedudukan, pujian dan harta dari makhluk? Kalau yang kedua maka ia tidak melakukannya walaupun akan menyampaikan pada keinginannya, agar supaya jiwa tidak terbiasa berbuat syirik dan tidak terasa ringan untuk beramal demi selain Allah Subhanahu wa Ta'ala. Karena seukuran ringannya dalam beramal untuk selain Allah Subhanahu wa Ta'ala, seukuran itu pula beratnya dalam beramal untuk Allah Subhanahu wa Ta'ala, hingga hal itu menjadi sesuatu yang paling berat buatnya.
Kalau ternyata pendorong amalnya adalah karena Allah Subhanahu wa Ta'ala, maka ia berhenti lagi dan melihat: apakah ia akan dibantu dan ia dapati orang-orang yang membantunya –jika amalan itu memang membutuhkan bantuan orang lain– atau tidak ia dapatkan? Kalau tidak didapati yang membantu, hendaknya ia menahan dari amalan tersebut. Sebagaimana Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam menahan diri untuk berjihad ketika di Makkah hingga beliau mendapatkan orang yang membantunya dan punya kekuatan. Kalau ia mendapatkan orang yang membantu, maka lakukanlah, niscaya ia akan ditolong. Dan keberhasilan tidak akan lepas kecuali dari orang yang melewatkan satu perkara dari perkara-perkara tadi. Jika tidak, maka dengan terkumpulnya semua perkara itu niscaya takkan lepas keberhasilannya.”
Demikian empat keadaan yang seseorang butuh untuk memuhasabah jiwanya sebelum beramal. Tidak semua yang ingin dilakukan oleh seorang hamba itu mampu dilakukan, dan tidak setiap yang mampu dilakukan itu berarti melakukannya lebih baik daripada meninggalkannya. Dan tidak setiap yang demikian itu ia lakukan karena Allah Subhanahu wa Ta'ala. Tidak pula setiap yang dilakukan karena Allah Subhanahu wa Ta'ala, ia akan mendapatkan bantuan. Maka jika ia bermuhasabah pada dirinya, akan jelas baginya apa yang dilakukan dan apa yang akan ditinggalkan.
Berikutnya adalah muhasabah setelah beramal, terbagi dalam tiga macam:
Pertama: muhasabah pada amal ketaatan yang ia tidak memenuhi hak Allah padanya, di mana ia tidak melakukannya sebagaimana semestinya.
Hak Allah Subhanahu wa Ta'ala pada sebuah amal ketaatan ada enam: ikhlas dalam beramal, niat baik kepada Allah, mengikuti Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, berbuat baik padanya, mengakui nikmat Allah Subhanahu wa Ta'ala padanya, menyaksikan adanya kekurangan pada dirinya dalam beramal. Setelah itu semua maka ia memuhasabah dirinya, apakah ia memenuhi hak-hak itu dan apakah ia melakukannya ketika melakukan ketaatan itu?
Kedua: muhasabah jiwa dalam setiap amalan yang lebih baik ditinggalkan daripada dikerjakan.
Ketiga: muhasabah jiwa dalam perkara yang mubah atau yang biasa. Mengapa ia melakukannya? Apakah ia niatkan karena Allah dan negeri akhirat, sehingga ia beruntung? Atau ia inginkan dengannya dunia dan balasannya yang cepat sehingga ia kehilangan keberuntungan itu?
Orang yang membiarkan amalnya, tidak bermuhasabah, berlarut-larut serta memudah-mudahkan perkaranya, sungguh ini akan menyampaikan dirinya kepada kebinasaan. Inilah kondisi orang-orang yang tertipu. Ia pejamkan dua matanya untuk melihat akibat amalannya, membiarkan berlalu keadaannya dan hanya bersandar pada ampunan, sehingga ia tidak bermuhasabah dan tidak melihat akibat amalnya. Kalau ia lakukan itu maka akan mudah melakukan dosa, merasa tenang dengannya, dan akan kesulitan menghindarkan diri dari dosa. Kalau ia sadari tentu akan tahu bahwa menjaga (diri dari dosa) itu lebih gampang daripada menghindari dan meninggalkan sesuatu yang menjadi kebiasaan.
Pokok dari muhasabah adalah: ia memuhasabah dirinya. Terlebih dahulu pada amalan wajib, kalau ia ingat ada kekurangan pada dirinya maka segera menutupinya, mungkin dengan meng-qadha atau memperbaikinya. Lalu ia memuhasabah pada amalan-amalan yang terlarang. Kalau ia tahu bahwa ia (telah) melakukan sebuah perbuatan terlarang, segera ia susul dengan taubat, istighfar, dan melakukan amalan yang menghapusnya. Lalu memuhasabah dirinya pada kelalaiannya, kalau ternyata ia telah lalai dari tujuan penciptaan dirinya, segera ia susul dengan dzikrullah dan menghadapkan dirinya kepada Allah. Lalu ia muhasabah pada tutur katanya, pada amalan yang kakinya melangkah ke suatu tempat, atau pada apa yang dilakukan oleh kedua tangannya, dan pada perkara yang didengar oleh kedua telinganya; apa yang engkau niatkan dengan ini? Demi siapa engkau melakukannya? Bagaimana engkau melakukannya?
Hendaknya ia pun tahu bahwa pasti akan dihamparkan dua catatan untuk setiap gerakan dan kata. Yaitu untuk siapa kamu melakukannya dan bagaimana kamu melakukannya? Yang pertama adalah pertanyaan tentang keikhlasan dan yang kedua adalah pertanyaan tentang mutaba’ah. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

فَوَرَبِّكَ لَنَسْأَلَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ. عَمَّا كَانُوا يَعْمَلُونَ

“Maka demi Tuhanmu, Kami pasti akan menanyai mereka semua, tentang apa yang telah mereka kerjakan dahulu.” (Al-Hijr: 92-93)

فَلَنَسْأَلَنَّ الَّذِينَ أُرْسِلَ إِلَيْهِمْ وَلَنَسْأَلَنَّ الْمُرْسَلِينَ. فَلَنَقُصَّنَّ عَلَيْهِمْ بِعِلْمٍ وَمَا كُنَّا غَائِبِينَ

“Maka sesungguhnya Kami akan menanyai umat-umat yang telah diutus rasul-rasul kepada mereka dan sesungguhnya Kami akan menanyai (pula) rasul-rasul (Kami). Maka sesungguhnya akan Kami kabarkan kepada mereka (apa-apa yang telah mereka perbuat), sedang (Kami) mengetahui (keadaan mereka), dan Kami sekali-kali tidak jauh (dari mereka).” (Al-A’raf: 6-7)

لِيَسْأَلَ الصَّادِقِينَ عَنْ صِدْقِهِمْ وَأَعَدَّ لِلْكَافِرِينَ عَذَابًا أَلِيمًا

“Agar Dia menanyakan kepada orang-orang yang benar tentang kebenaran mereka dan Dia menyediakan bagi orang-orang kafir siksa yang pedih.” (Al-Ahzab: 8)
Jika orang-orang yang jujur ditanya dan dihitung amalnya, maka bagaimana dengan orang-orang yang berdusta?
Qatadah rahimahullah mengatakan: “Dua kalimat, yang akan ditanya dengannya orang-orang terdahulu maupun yang kemudian. Apa yang kalian ibadahi? Dengan apa kamu sambut para rasul? Yakni ditanya tentang sesembahannya dan tentang ibadahnya.”
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

ثُمَّ لَتُسْأَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيمِ

“Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).” (At-Takatsur: 8)
Muhammad ibnu Jarir rahimahullah mengatakan: Allah mengatakan: “Kemudian pasti Allah akan bertanya kepada kalian tentang nikmat yang kalian mendapatkannya di dunia, apa yang kalian lakukan dengannya? Dari jalan mana kalian sampai kepadanya? Dengan apa kalian mendapatkannya? Apa yang kalian perbuat padanya?”
Qatadah rahimahullah mengatakan: Allah Subhanahu wa Ta'ala bertanya kepada setiap hamba tentang apa yang Allah Subhanahu wa Ta'ala berikan berupa nikmat-Nya dan hak-Nya.
Kenikmatan yang ditanya itu ada dua macam:
Pertama, nikmat yang diambil dengan cara yang halal dan dibelanjakan pada haknya, maka akan ditanya bagaimana syukurnya.
Kedua, nikmat yang diambil tidak dengan cara yang halal dan dibelanjakan bukan pada haknya maka akan ditanya asalnya dan kemana dibelanjakan.
Maka jika seorang hamba akan ditanya dan dihitung segala amalnya sampai pada pendengarannya, penglihatannya dan qalbunya sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

وَلاَ تَقْفُ ماَ لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْيَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كاَنَ عَنْهُ مَسْئُولاً

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (Al-Isra: 36)
Maka sangatlah pantas ia bermuhasabah atas dirinya sebelum ditanya dalam hisab/ perhitungan amal.
Yang menunjukkan wajibnya bermuhasabah pada jiwa adalah firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al-Hasyr: 18)
Allah Subhanahu wa Ta'ala mengatakan: Seseorang dari kalian hendaknya melihat amalan-amalan yang ia lakukan untuk hari kiamat, apakah amal shalih yang menyelamatkannya ataukah amal jelek yang membinasakannya?
Qatadah rahimahullah mengatakan: Masih saja Allah mendekatkan hari kiamat sehingga menjadikannya seolah esok hari.
Maksud dari pembahasan ini adalah bahwa kebaikan qalbu adalah dengan muhasabah jiwa, dan rusaknya adalah dengan melalaikannya dan membiarkannya.

Hikmah Bencana Alam



Sebagai seorang Muslim kita berkeyakinan bahwa apa yang sedang melanda negeri kita Indonesia adalah musibah atas kehendak-Nya, meskipun segala sesuatu yang terjadi melalui perantara fenomena alam dan ulah manusia.

Segala sesuatu yang dikehendaki-Nya pasti terjadi, dan segala sesuatu yang tidak dikehendaki-Nya pasti tidak akan terjadi.

Dalam beberapa tahun terakhir ini bangsa kita "dikejutkan" dengan berbagai macam musibah, seperti gempa bumi, tsunami, tanah longsor, lahar gunung berapi, kekeringan, banjir bandang, lumpur panas, angin puting beliung dan kecelakaan (kapal laut, pesawat terbang, KA, dan kendaraan darat), sampai-sampai musibah yang menimpa hampir seluruh jamaah haji kita dimana mereka kelaparan saat menunaikan ibadah haji ditanah suci.

Kenapa bangsa kita berturut-turut mengalami musibah bencana alam? Para Alim Ulama, Ustad,Kyai akan berpikir dan bertanya-tanya apa dosa dan kesalahannya sehingga harus mengalami penderitaan yang berat dan berturut-turut?

Bencana alam terjadi akibat ulah tangan manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung, misalnya karena perambahan hutan digunung, orang-orang membangun gedung yang tinggi menjulang tanpa memikirkan bahwa perlu adanya wilayah resapan air, akibatnya terjadilah banjir dimana air tak lagi ada tempat leluasa mengalir atau meresap.

Alquran Surat Ar-Rum Ayat 41 disebutkan: "Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari akibat perbuatan mereka agar mereka kembali ke jalan yang benar".



secara tidak langsung antara lain berbuat kejahatan dan kemaksiatan (perzinaan/prostitusi, percabulan), perjudian, minum minuman keras, pencurian (korupsi). Jika perbuatan itu merajalela akan mengundang datangnya bencana.

Hadis yang diberitakan oleh Ummu Salmah, Nabi Muhammad saw bersabda: "Jika kemaksiatan yang dilakukan oleh umatku semakin jelas ( terbuka ), maka Allah swt akan menimpakan azab kepada mereka semua". Ummu Salmah bertanya: "Apakah termasuk kepada mereka yang saleh?" Nabi menjawab: "Ya, tentu".

Jadi, jika bencana alam menimpa suatu daerah, semua penduduk di daerah itu terkena musibah, tidak membedakan antara yang saleh dan yang jahat. Mengapa orang-orang yang taat kepada Tuhan juga terkena musibah? Karena di pundak orang-orang yang saleh itu terdapat kewajiban melaksanakan amar makruf nahi munkar agar penduduk di daerahnya menjauhi kejahatan dan kemaksiatan.

Menurut pandangan Islam, musibah itu bisa merupakan cobaan, peringatan, bisa pula berupa azab. Maka dari itu, marilah hendaknya kita bisa mawas diri dan merenung, adakah kaitan antara musibah tersebut dengan perilaku mereka, untuk kemudian mereka memperbaiki perilakunya.

Allah swt berfirman dalam Alquran Surat AI-Baqarah Ayat 155: "Dan sesungguhnya Kami akan mengujimu dengan sesuatu cobaan seperti ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan ( bahan makanan ). Namun gembirakanlah orang-orang yang bersabar".

Selasa, 09 November 2010

Manusia


Sesungguhnya manusia diciptakan oleh Allah SWT adalah paling sempurna dibandingkan dengan machluk yang lainya, termasuk diantaranya Malaikat, Jin, Iblis, Binatang, dllnya. Tetapi kita sendiri sebagai manusia tidak tahu atau tidak kenal akan diri kita sendiri sebagai manusia. Untuk itu marilah kita pelajari diri kita ini sebagai manusia, Siapa diri kita ini? Dari mana asalnya? Mau kemana nantinya? Dan yang paling penting adalah bagaimana kita menempuh kehidupan didunia ini supaya selamat didunia dan achkirat nanti?

Sebenarnya manusia itu terdiri atas 3 unsur yaitu:

  1. Jasmani.
    Terdiri dari Air, Kapur, Angin, Api dan Tanah.
  2. Ruh.
    Terbuat dari cahaya (NUR). Fungsinya hanya untuk menghidupkan jasmani saja.
  3. Jiwa. (An Nafsun/rasa dan perasaan).
    Terdiri atas 3 unsur:
    • Syahwat/Lawwamah (darah hitam), dipengaruhi sifat Jin, sifatnya adalah: Rakus, pemalas, Serakah, dll (kebendaan/materialis)-menjadi beban masyarakat.
    • Ghodob/Ammarah ( Darah merah ), dipengaruhi oleh sifat Iblis, Sifatnya adalah: Sombong, Merusak, Angkara murka dll (Menentang)-Menjadi pengacau masyarakat.
    • Natiqoh/Muthmainah (darah Putih), Dipengarui sifat malaikat, Sifatnya adalah: Bijaksana, Tenang, Berbudi luhur, Berachlak Tinggi dan Mulia- Menciptakan kedamaian dan kasih sayang.
Alat dari pada Jiwa yaitu otak, yang terdiri atas 3 bagian juga:
  1. Akal (timbangan) haq atau bathil
  2. Pikir (hitungan) Untung rugi
  3. Zikir (ingatan) Ingat Allah

Jadi kalau diibaratkan mobil maka jasmani ini adalah Body daripada mobil sedangkan Ruh sebagai Accu yang sifatnya hanyalah sebagai yang menghidupkan saja dan Jiwa adalah sopir atau yang mengendalikan dari pada mobilnya dimana dialah yang bertanggung jawab atas keselamatan dari pada mobil itu sendiri. Jadi Disini jelaslah bahwa yang dikatakan manusia itu adalah Jiwanya dimana dialah yang bertanggung jawab atas perbuatanya.
Machluk machluk yang diciptakan Allah ( dimana ada yang menjadi musuh atau lawan manusia yaitu Iblis dan Jin kafir.)

Ada 6 machluk yaitu:

  1. Malaikat, Dari Nur (cahaya) menerangi/mengawasi manusia.
  2. Iblis, Dari Nar (Api), sifatnya merusak, merupakan musuh manusia.
  3. Jin, Dari asap yang beracun, sifatnya memabukan, merupakan penggoda dan juga membantu manusia.
  4. Tumbuhan, Hanya mempunyai naluri, berfaedah, untuk kebutuhan manusia.
  5. Hewan, Syahwat dan ghodob, berfaedah untuk kepentingan manusia.
  6. Manusia, Sebagai pengatur alam, pengurus dunia(khalifah rachmatan lil alamin).
Corak corak Manusia:
  • Mu'min
  • Kafir
  • Munafi

Perjalanan Kehidupan Manusia:

  1. Alam Arwah/Ruh, Masih didalam alam suci/taqdir ketentuan
  2. Alam Rahim, Didalam Kandungan Ibu/Qadarditentukan
  3. Alam Dunia/Alam Qodho, Penyelesaian/Untuk sementara
  4. Alam Kubur/Alam Barzah, Dalam tahanan alam Kubur/prefentif
  5. Alam Mizan, Timbangan Alam dibangkitkanya kembali Manusia
  6. Yaumil Ma'lum ( Hari Pengumuman/Keputusan), Sorga bagi yang beramal baik; Neraka bagi yang beramal buruk

Rabu, 12 Mei 2010

Tips Memilih Motherboard

Bila kita ingin merakit sebuah PC (Personal komputer ) perlu memilih motherboard yang pas untuk kebutuhan kita, dan ini membingungkan kita karena banyaknya merk dan jenis yang ada di pasaran, sebelum kita membeli alangkah baiknya mencari referensi sebanyak-banyaknya, dari tabloid, koran , internet, dll.....
Nah mungkin tulisan ini bisa dijadikan salah satu dari referensinya.......

tips memilih Motherboard yang baik:
  1. Carilah Motherboard yang berharga terjangkau & sesuai dengan tujuan penggunaan PC. Yang paling penting pada saat membeli produk adalah budget dana yang tersedia. Sesuai dengan harganya Motherboard dibagi menjadi 3 segmen, yaitu : Value (terjangkau), Mainstream (menengah) & High End (kelas atas). Tentukan dulu tujuan penggunaan PC, apabila hanya digunakan untuk keperluan standar/administrasi sebaiknya gunakan tipe Value, jika untuk pemakaian home-entertainment bisa menggunakan mainstream dan seterusnya.
  2. Tentukan form-design (ukuran) chassis yang ingin digunakan. Motherboard memiliki dua ukuran, yang disebut ATX dan Micro-ATX. Ini mengacu pada chassis (casing / CPU) yang digunakan. ATX berukuran standar (Tower PC), sedangkan Micro-ATX berukuran lebih kecil (Mini Tower PC). Umumnya Motherboard Value menggunakan form-design Micro-ATX.
  3. Pilihlah chipset yang tepat. Chipset merupakan “jantung” dari Motherboard, dan sangat menentukan spesifikasi dari Motherboard yang digunakan. Motherboard terbaik selalu menggunakan chipset terbaik pula. Pilihlah chipset dengan teknologi paling akhir, agar dapat menggunakan devices & periferal terbaru. Contohnya : mendukung Processor Intel LGA775, RAM DDR/DDR2, Hard Disk Serial ATA, dsb. Produsen chipset yang umum di Indonesia antara lain : Intel, Via dan SiS.
  4. Pastikan Motherboard mendukung Processor mutakhir, terutama dari Intel. Intel merupakan “penentu” teknologi PC di dunia. Hampir semua standar PC dibuat oleh perusahaan ini, jadi sebaiknya kita menggunakan platform yang saling terkait dengan Intel, misalnya : Motherboard yang mendukung processor Intel. Selain itu produk-produk Intel biasanya juga mendukung fitur-fitur motherboard yang mutakhir seperti yang telah dijelaskan pada poin sebelumnya.
  5. Fasilitas fitur terintegrasi (on-board). Fasilitas terintegrasi adalah fitur tambahan yang telah disertakan pada Motherboard tersebut, sehingga kita tidak perlu membeli periferal tambahan. Contoh fitur terintegrasi (on-board) antara lain : Grafics Integrated (VGA Card), Audio System, LAN, USB, dsb. Dengan adanya fasilitas ini, maka kita bisa berhemat karena bisa langsung digunakan.
  6. Garansi yang memadai & jaminan purna jual yang baik. Garansi sangat penting untuk menjamin apabila suatu waktu PC kita mengalami masalah (trouble), sehingga kita tidak perlu mengeluarkan biaya untuk perbaikannya. Carilah merek yang betul-betul memiliki garansi riil dan dapat dipercaya. Saat ini rata-rata Motherboard memiliki garansi 1 – 3 tahun. Garansi juga terkait dengan layanan purna jual, dimana kita membeli devices tambahan atau komplain mengenai produk yang kita. Artinya penting buat kita untuk membeli Motherboard pada dealer yang cukup bonafid.
  7. Ketersediaan Driver pendukung. Driver adalah aplikasi yang berfungsi untuk “memperkenalkan” devices atau periferal yang dipasang pada Motherboard, misalnya VGA Card, Printer, CD ROM dan sebagainya. Tanpa driver, perangkat tersebut tidak dapat berjalanan atau dikenali oleh sistem PC. Pastikan Motherboard telah dilengkapi dengan CD Driver yang up-to-dated sehingga dapat mengenali perangkat terbaru.
  8. Kompatibilitas sistem dengan berbagai modul card tambahan. Kompatibilitas maksudnya adalah kesesuaian devices & periferal pada Motherboard agar semua sistem dapat bekerja dengan sesuai. Misalnya, apakah tipe RAM atau VGA Card yang kita gunakan dapat berjalan baik dengan Motherboard tersebut. Kompatibilitas merupakan poin penting, karena jika ada satu perangkat yang tidak cocok berarti PC secara keseluruhan tidak dapat digunakan. Untuk mengetahui kompatibilitas, dapat di cek pada dealer yang menjual atau membaca buku manual (guide book) yang tersedia.
  9. Mencari referensi produk-produk Motherboard dari relasi atau media. Untuk memperkuat pengetahuan sebelum membeli Motherboard, ada baiknya kita membaca referensi yang banyak tersedia di majalah komputer, buku atau internet. Kita juga dapat bertanya kepada relasi yang sudah ahli. Sekarang ini banyak tersedia resource informasi mengenai arsitektur PC apabila kita membutuhkannya. Dengan pengetahuan yang memadai akan mengurangi resiko salah beli atau harga yang terlampau mahal.
  10. Kelengkapan Motherboard. Terakhir yang tak kalah penting adalah kelengkapan pada Motherboard. Ketika membeli suatu Motherboard box-packaged haruslah menyertakan CD Driver, Buku Manual (Guide Book), Kabel ATA/SATA/Floppy dan Back-panel (berfungsi untuk pelapis bagian belakang casing sebagai tempat konektor). Item diatas minimal harus ada, karena kita tidak dapat merakit PC tanpanya.



Jumat, 16 April 2010

Blue Screen pada Windows



Kerusakan atau error pada sebuah komputer sangat sering kita jumpai dengan berbagai hal dam permasalahannya, mulai dari kerusakan pada perangkat lunaknya (software) ataupun kerusakan pada hardware (hardware). Berikut ini keterangan kerusakan Blue Screen Error pada Windows.

1. IRQL_NOT_LESS_OR_EQUAL (0X0000000A)
Error ini yang paling sering muncul pada saat terjadi Blue Screen.
Pesan kesalahan ini biasanya disebabkan kerena ada ketidakcocokan driver yang terinstall di komputer.
Penyebabnya:
- Driver yang bentrok atau tidak cocok
- Permasalahan pada Video Card, hal ini mencakup video card yang di overclock melebihi batas atau Anda baru berganti Video card dan Anda belum menguninstall driver Video card lama dari chipset berbeda
- Permasalahan pada Audio Card, meliputi kesalahan konfigurasi atau bug dalam driver sound card

2. NTFS_FILE_SYSTEM atau FAT_FILE_SYSTEM (0X00000024) atau (0X00000023)
Pesan error ini setidaknya sudah sedikit memberikan gambaran di mana kerusakan berada, yaitu ada di partisi atau filesystemnya tetapi bukan di harddisknya.
Kita bisa melakukan pengecekan dengan memeriksa kabel SATA atau PATA atau bisa mengecek partisi dengan tool chkdsk.

3. UNEXPECTED_KERNEL_MODE_TRAP (0X0000007F)
Bila Anda mendapatkan pesan error seperti ini, dapat disebabkan karena:
- Overclock Hardware yang berlebihan
- Komponen komputer yang terlalu panas
- BIOS yang korup
- Memory dan CPU yang cacat

4. DATA_BUS_ERROR
Pesan error ini disebabkan karena adanya kemungkinan bahwa memory atau slot memory di motherboard rusak.


5. PAGE_FAULT_IN_NONPAGED_AREA
Pesan error ini disebabkan karena adanya kerusakan hardware, termasuk memory utama, memory video card, atau memory di processor (L2 Cache)

6. INACCESSIBLE_BOOT_DEVICE
Pesan error ini disebabkan karena adanya kesalahan dalam konfigurasi jumper harddisk yang salah, virus boot sector, driver IDE controller yang salah, atau kesalahan driver chipset.

7. VIDEO_DRIVER_INIT_FAILURE
Pesan error ini disebabkan karena adanya Kesalahan terjadi pada instalasi driver video card yang kurang sempurna, restart pada saat instalasi atau juga dapat terjadi karena kesalahan dalam instalasi driver.

8. BAD_POOL_CALLER
Pesan error ini disebabkan karena adanya Kesalahan ini dapat terjadi karena kesalahan atau driver yang tidak kompatibel. Sering terjadi saat melakukan instalasi XP dari upgrade, atau bukan dari instalasi baru.

9. PEN_LIST_CORRUPT
Pesan error ini disebabkan karena adanya kerusakan RAM

10. MACHINE_CHECK_EXCEPTION
Pesan error ini disebabkan oleh cacatnya CPU, atau yang di overclock secara agresif, serta power supply yang kekurangan daya atau rusak.